Pengacara Somasi Lion Air





Medan, Beritasatu.com - Advokat Ranto Sibarani mengajukan somasi terhadap maskapai penerbangan Lion Air. Ranto Sibarani mengatakan dirinya sangat dirugikan oleh pihak maskapai terkait koper warna merah yang dibawanya tertinggal di Pekan Baru, karena kelalaian petugas pramugrai Lion Air.

Ranto Sibarani menjelaskan, dirinya naik pesawat Lion Air JT 390 dari Bandara Soekarno Hatta dengan tujuan Bandara Kualanamu sekitar pukul 09.10 WIB, Minggu (26/5/2019).

Saat itu, Ranto duduk di kursi pesawat nomor 32-C. “Pesawat kemudian transit di Pekanbaru, dan penumpang termasuk saya, dipidahkan ke Lion Air JT 141," ujar Ranto Sibarani kepada Suara Pembaruan , Minggu malam.

Pengacara yang mendampingi Meiliana dalam kasus penistaan agama ini mengatakan, sesuai jadwal keberangkatan dari bandara di Pekan Baru dengan tujuan Kualanamu, pesawat berangkat pukul 13.55 WIB. Saat dipindahkan ke Lion Air JT 141, Ranto duduk di kursi nomor 25-A.

Dalam penerbangan itu, Ranto membawa serta ke kabin pesawat, kopernya berwarna merah berisi sejumlah dokumen penting.

Permasalahan terjadi saat masih berada dalam pesawat JT 390 di Bandara Soerkano Hatta. Saat ini, kata Ranto, pramugari pesawat menyarankan koperya dimasukkan ke bagasi pesawat. Alasannya, kabin pesawat penuh.

Ranto sempat bersikeras menaruh kopernya di kabin pesawat karena mengkhawatirkan koper berisikan pakaian maupun dokumen berharga lainnya, akan tertinggal dan tidak terangkut di dalam pesawat tersebut.

"Staf maupun pramugari kemudian memberikan keyakinan dengan menjamin koper pasti akan dibawa dan tidak akan tertinggal. Dengan penuh keberatan, saya akhirnya membiarkan staf pesawat ini membawa koper," jelasnya.

Saat tiba di Pekanbaru, Ranto Sibarani mengaku merasa gelisah. Kekhawatirannya pun menjadi kenyataan setelah pesawat yang dirumpanginya itu tiba di Bandara Kualanamu. Saat Ranto menuju tempat pengambilan barang penumpang di dalam bandara tersebut, ternyata koper merahnya tidak terangkut oleh pesawat itu.

"Tas koper saya ternyata tidak ada. Saya tanya kepada pihak maskapai, mereka menyatakan bahwa koper saya tertinggal di Pekanbaru. Ini merupakan bukti dari kelemahan Lion Air yang tidak mempertimbangkan kekhawatiran penumpang atas barang bawaan," sebutnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Merasa Dijebak, Keturunan Marah Halim Harahap, marah dan lakukan Perlawanan Hukum

Kuasa Hukum Pertanyakan Motif Direktur PT KIM Penjarakan Toga Damanik

Disangsikan Bunuh Diri, Kepolisian Diminta Selidiki Penyebab Kematian Elviana